Jika aku menjadi pemilik perusahaan, selain harus menulis lamaran dan riwayat hidupnya serta melampirkan yang lain-lain, calon karyawanku akan kulihat akun facebooknya. Aku akan pelajari kepribadiannya melalui status-status yang dia post-kan, dan juga komentar-komentar yang dia berikan atau yang dia dapatkan, begitu juga dengan ratusan atau mungkin ribuan foto yang ada didalamnya.
Status, catatan, foto dan komentar yang ada di sebuah akun facebook sedikit banyak akan memberi gambaran seperti apa kepribadian pemiliknya. Apakah dia cukup menghargai dirinya sendiri dan orang lain? Apakah ia seorang yang peramah? Atau pemarah? Apakah ia memiliki need of achievement yang tinggi, atau seorang yang pesimis? Apakah ia orang yang tabah atau banyak mengeluh dan menyesali hidup? Dan masih banyak hal lainnya.
Dengan begitu, aku tahu apakah ia layak jadi karyawanku atau tidak. Kalau layak, di posisi mana ia harus ditempatkan agar ia dapat bekerja optimal sehingga terciptalah simbiosis mutualisme antara perusahaan dan karyawannya. Bagaimanapun juga karyawan yang potensial adalah aset perusahaan, dan perusahaan yang mapan akan memberi kontribusi besar bagi karyawannya.
Maka akan kusarankan pada calon karyawan agar membenahi kepribadiannya. Dengan demikian mereka akan tampil well-groomed luar dalam, good looking, begitu juga dengan akun facebooknya.
Jadi, bacalah catatan ini dulu andai ada yang berminat melamar menjadi karyawan di perusahaanku.
TERBARU :