Seperti Itulah Kita

Seorang mandor bangunan yang berada di lantai lima ingin memanggil pekerjanya yang sedang berada di bawah. Berkali-kali sang mandor berteriak memanggil, si pekerja tidak mendengarnya karena fokus pada pekerjaan dan bisingnya alat-alat bangunan.
Sang mandor terus berusaha memanggil agar si pekerja mau mendongak ke atas. Dilemparnya uang  seribuan yang tepat jatuh di sebelah si pekerja, Dia hanya memungut uang itu dan kembali bekerja. Sang mandor melemparkan lagi uang seratus ribuan sambil berharap si pekerja mau mendongak ke atas. Akan tetapi si pekerja malah melompat-lompat kegirangan karena menemukan uang seratus ribu dan kembali bekerja….
Akhirnya sang mandor melempar kerikil kecil kearah si pekerja. Karena kesakitan, si pekerja mendongak ke atas dan dapatlah akhirnya mandor dan pekerja itu berkomunikasi…..

Seperti itulah kita…..
Tuhan selalu ingin menyapa kita. Akan tetapi kita terlalu sibuk bekerja. Kita, diberi rejeki sedikit atau banyak, seringkali lupa untuk menengadah ke atas, memanjatkan syukur.
Jadi, jangan sampai kita mendapat lemparan batu kecil hanya agar kita mau bersyukur kepada Tuhan……

(thanks to Caroline Jeanne for sharing)

TERBARU :

Data Visitor