Dikerudung ibu
airmata jatuh satu persatu
menetes hingga ke kulit jangat
bersama kesedihan yang tak habis-habis
melahap kebahagiaan hati
Belaian tangan ibu di rambutku
laksana salju memadamkan api
riak sungai kecil semakin menderas
dalam hati yang terus berzikir
berharap kekuatan dan ridhoNya
Malam memekikkan duka yang sarat
aku tenggelam dalam gelap yang pekat
berteriak tak bersuara
tangan menggapai tak kena
tergelincir jauh dalam nestapa
Di kerudung ibu
airmata jatuh satu persatu
saat malam pekat
memekikkan duka yang sarat
Minggu, 13 Des 2015,
Cianjur, Koridor SMANSA
TERBARU :